Sabtu, 17 Maret 2012

ANGGARAN


2.1       Anggaran      
            Salah satu alat bantu bagi manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian adalah anggaran. Apabila terjadi penyimpangan atas pelaksanaan anggaran kas, maka diperlukan pengendalian. Hal ini akan dijadikan masukkan yang penting dalam melakukan perbaikan.

2.1.1        Pengertian Anggaran.
Pengertian anggaran menurut para ahli akuntansi adalah
§    Menurut M Munandar dalam bukunya Budgeting”.
         Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis. Yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”.
(2001:1)
§    Pengertian tentang anggaran dikemukakan oleh Welsch, Hilton, Gordon yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw Dalam bukunya “Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian Laba”, adalah sebagai berikut
         Budgeting (Perencanaan dan Pengendalian laba) yang biasanya adalah penganggaran usaha, penganggaran managerial dan penganggaran didefinisikan sebagai suatau pendekatan sistematis dan formal untuk menjalankan tahapan penting dari fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen ”.
(2000:4)


            Inti dari pengertian diatas adalah;
1.            Formal, disusun secara resmi dan tertulis
2.            Sistimatis, disusun berurutan dan berdasarkan fakta.
3.            Tanggung jawab, merupakan tanggung jawab dalam mengambil keputusan oleh manager.
4.            Perencanaan koordinasi, dan pengawasan merupakan fungsi anggaran.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran harus disusun secara tertulis dan berurutan berdasarkan fakta yang terjadi, anggaran berfungsi juga sebagai perencanaan, pengendalian serta pengawasan.

2.1.2        Fungsi Anggaran
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dalam unit atau uang. Anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya.
Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, fungsi manajemen adalah sebagai berikut.
1.                  Fungsi perencanaan
2.                  Fungsi pelaksanaan
3.                  Fungsi pengawasan
(2000:15-16)
      Adapun uraian dari kutipan diatas adalah sebagai berikut;
1.      Fungsi perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikir yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang. Misalnya laba tahun 1996 direncanakan setinggi-tingginya. Rencana yang dirumuskan dengan kata “ setinggi-tingginya” tidak jelas maksudnya, karena laba setinggi-tingginya bagi perusahaan yang satu tidak sama dengan perusahaan yang lain. Dalam anggaran, rencana laba setinggi-tingginya dirumuskan secara teliti dan nyata, yaitu dinyatakan secara kuantitatif. Misalnya laba tahun 1996 yang harus dicapai perusahaan kecap sehat direncanakan setinggi-tingginya Rp 2.835.872.
2.      Fungsi pelaksanaan
Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerja, sehingga pekerja dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian kegiatan, seperti: Bagian Pemasaran, Bagian umum, Bagian Produksi, dan Bagian Keuangan. Bila salah satu bagian (departemen) saja tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan yang direncanakan, maka bagian lain juga tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai rencana. Dengan demikian tiap bagian harus melaksanakan tugasnya secara selaras, terarah, terkoordinir sesuai dengan yang direncanakan atau yang telah ditetapkan dalam anggaran.
3.      Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:
§  Memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).
§  Melakukan tindakan perbaikkan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merugikan).

2.1.3        Jenis-jenis Anggaran
Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan mempunyai lingkupan yang luas. Seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena itu, maka anggaran perusahaan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
Memurut Ellen Christina dalam bukunya “Anggaran Perusahaan” jenis-jenis anggaran dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
“1.       Berdasarkan ruang lingkup atau intensitas penyusunannya:
a.      Anggaran parsial
b.      Anggaran komprehensif
2.              Berdasarkan fleksilibilitasnya:
a.      Anggaran tetap
b.      Anggaran kontiyu
3.              Berdasarkan periode waktu.
a.      Anggaran jangka pendek
b.      Anggaran jangka panjang”.
(2001:17)
            Adapun penjelasan dari jenis-jenis anggaran adalah sebagai berikut:
1.      Berdasarkan ruang lingkup atau intensitas penyusunan.
a.       Anggaran parsial
      Adalah anggaran yang ruang lingkupnya terbatas misalnya anggaran untuk bidang keuangan atau produksi saja.
b.      Anggaran komprehensif
Adalah anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh, karena jenis kegiatan meliputi seluruh aktivitas perusahaan dibidang pemasaran, produksi, keuangan, personalia, dan administrasi.


2.      Berdasarkan fleksibilitas
a.       Anggaran tetap
Adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost dan expense.
b.      Anggaran kontiyu
      Adalah anggaran yang disusun untuk perode waktu tertentu dengan volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost dan expense, namun secara periodik dilakukan penilaian kembali.
3.      Berdasarkan periode waktu.
a.       Anggaran jangka pendek
Adalah rencana kegiatan perusahaan secara rinci dalam satu tahun anggaran.
b.      Anggaran jangka panjang
      Adalah rencana kegiatan perusahaan dengan cakupan waktu yang panjang dengan penekanan pada pengembangan profil perusahaan pada masa yang akan datang. Anggaran jangka panjang mencerminkan perencanaan menyeluruh tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka panjang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rencana yang disusun untuk kegiatan setiap tahun.




2.1.4        Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran merupakan alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya, (planing, organizing, directing dan controlling). Mengenai manfaat anggaran ini akan penulis kutipkan pendapat para ahli.
Manfaat anggaran menurut M Nafarin dalam bukunya Penganggaran Perusahaan” adalah sebagai berikut.
1.                  Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2.                  Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
3.                  Dapat memotivasi pegawai.
4.                  Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
5.                  Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6.                  Sumber daya seperti : tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
7.                  Alat pendidikan bagi para manajer.
(2000:12-13)

            Menurut Horgen dalam bukunya “Cost Accounting Amanagerial Emphasis”, adalah sebagai berikut:
            “Anggaran merupakan ciri utama dari kebanyakan sistem pengendalian manajemen kalau di kelola dengan cermat anggaran akan. (a) Membantu perencanaan, (b) Menyediakan kriteria prestasi, dan (c) Meninggkatkan komunikasi dan koordinasi dalam organisasi”.
(2003:510)

            Dari kedua pendapat diatas, jelas manfaat dari anggaran adalah memberikan petunjuk kearah mana perusahaan, sehingga semua pihak dalam perusahaan dapat mengarahkan aktivitasnya sesuai dengan yang telah dianggarkan serta masing-masing akan saling menyesuaikan diri. Dengan demikian terciptalah koordinasi dan pengendalian yang baik.        
Disamping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran juga mempunyai beberapa kelemahan, menurut M Nafarin dalam bukunya Penganggaran Perusahaan” adalah sebagai berikut:
a.      Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung unsur ketidakpastian.
b.      Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap dan akurat.
c.       Bagi pihak yang merasa terpaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka mengerutu dan menentang, sehingga anggaran tidak akan efektif.                                                    
  (2000:13)
            Menurut uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa anggaran juga mempunyai kelemahan karena anggaran hanyalah alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya bukan menggantikannya.

2.1.5        Tujuan Penyusunan Anggaran.
Anggaran merupakan alat dalam manajemen yang memberikan petunjuk mengenai beberapa perkiraan yang tersedia pada suatu saat dan untuk beberapa lama, tujuan penyusunan anggaran dalam setiap perusahaan pada dasarnya sama, yaitu merencanakan posisi anggaran untuk suatu periode tertentu yang akan datang.
Menurut Welsch, Hilton, Gordon yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw dalam bukunya “Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian Laba”, adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan.
2.      Untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.
3.      Untuk menentukan kebutuhan pembiayaan dan kelebihan kas menganggur untuk investasi.
4.      Untuk menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, investasi, utang.
5.      Untuk menetapkan dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus-menerus.
(2002:440)

            Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, anggaran kas juga berguna agar pimpinan perusahaan dapat mengetahui:
1.      Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan.
2.      Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasinya perusahaan.
3.      Besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas.
4.      Saat-saat kapan kredit itu dibayar kembali”.
(2001:88)
Dari uraian diatas menyatakan bahwa tujuan dasar dari persiapan anggaran kas adalah untuk merencanakan yang diperlukan perusahaan ditinjau dari segi jangka pendek atau jangka panjang juga penyiapan anggaran merupakan alat untuk mengantisipasi keseimbangan penggunaan kas secara efektif dalam hal ada kelebihan kas.
Tujuan penyusunan anggaran menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”. Menyatakan bahwa:
1.      Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan dana.
2.      Untuk mengendalikan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
3.      Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan. Untuk merasionalkan sumber dana dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
4.      Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.
5.      Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.
(2000:12)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penyusunan anggaran kas adalah dapat mengendalikan pembatas jumlah dana, menyempurnakan rencana yang telah disusun dan dapat menganalisa serta memutuskan yang berkaitan dengan keuangan.

2.1.6        Macam-Macam Anggaran
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dalam unit dan uang. Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut:
1.      Menurut dasar penyusunan anggaran
2.      Menurut cara penyusunan anggaran
3.      Menurut jangka waktunya.
4.      Menurut bidangnya.
5.      Menurut kemampuan menyusun anggaran.
6.      Menurut fungsinya.
(2000:17)
            Adapun uraian dari kutipan diatas adalah sebagai berikut:
a.       Anggaran menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:
§  Anggaran variabel yaitu anggaran yang tersusun berdasarkan interval (kasar), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seni anggaranyang terdapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda, misalnya anggaran penjualan disusun sekisar antara 500 unit sampai dengan 1000 unit anggaran variable disebut juga dengan anggaran fleksibel.
§  Anggaran tetap yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tinggkatan kapasitas tertentu. Misalnya penjualan direncanakan 1000 unit. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.
b.      Menurut cara penyusunan anggaran terdiri dari :
§  Anggaran periodik adalah anggaran yang tersusun untuk suatu periodik tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
§  Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikkan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
c.       Menurut jangka waktunya anggaran terdiri dari:
§  Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai 1 tahun. Anggran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
§  Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun, anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal, anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar anggaran jangka pendek.


  1. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan kedua anggaran ini bila dipadatkan disebut “anggaran induk (masterbudget)’. Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka waktu pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
§  Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba. Anggaran opersional antara lain terdiri dari :
                                                  i.                  Anggaran penjualan.
                                                ii.      Anggaran penjualan biaya pabrik
      ~ anggaran biaya bahan baku
      ~ anggaran biaya tenaga kerja langsung
      ~ anggaran overhead pabrik
                                              iii.      Anggaran beban usaha.
                                              iv.      Anggaran laporan rugi-laba.
§  Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari :
a.       Anggaran kas.
b.   Anggaran piutang
c.       Anggaran persediaan
d.      Anggaran neraca


e.       Menurut kemampuan menyusun anggaran terdiri dari :
§  Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusu secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggarna keuangan yang disusun secara lengkap.
§  Anggaran partial anggaran yang disusun tidak secara lengkap anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu, misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.
f.       Menurut fungsinya anggaran terdiri dari :
§  Appropriation budget adalah anggaran ayng diperuntukan bagian tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Misalnya anggaran untuk penelitian dan pengembangan.
§  Performance budget adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya beban yang dilakukan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

2.1.7        Proses Penyusunan Anggaran
Pada dasarnya yang berwenang dan tanggung jawab atas penyusunan anggaran serta pelaksanaan  kegiatan anggaran lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan paling bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan seluruhnya, namun demikian tugas menyiapkan dan menyusuna anggaran serta kegiatan-kegiatan anggaran lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapun siapa bagian apa yang diserahkan tugas harus mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran ini dapat didelegasikan kepada bagian administrasi dan panitia anggaran.
Baik anggaran yang disusun oleh bagian administrasi maupun yang disusun oleh panitia anggaran, barulah merupakan rancangan anggaran. Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan, masih dimungkinkan untuk diadakan perubahab-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan perlu diadakannya pembahasan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas penyusunan rancangan anggaran tersebut.
Setelah disahkan, maka rencana aggaran  tersebut telah menjadi anggaran yang definitif, yang akan dijadikan pedoaman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja.
Adapun kajian pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran memulai bekerja, tergantung pada perkiraan berapa lam waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rancangan anggaran itu, yang penting adalah bahwa anggaran yang ditentukan harus sudah ditetapkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan sebelum jangka waktu (periode) anggaran tersebut tiba bilamana tugas penyusunan rancangan yang definitif telah selesai, maka panitia anggaran tidak bubar melainkan secara berkala masih perlu mengadakan pertemuan-pertemuan konsultatif guna membahas pelaksanaan anggarana tersebut dari waktu ke waktu, untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi serta mengadakan revisi-revisi terhadap anggaran yang telah disusun bilamana memang dirasa perlu.
Menurut Robert N. Anthony and Vijay govindarjan yang di terjemahkan oleh Kurniawan tjakrawala dalam bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen”, mengemukaan proses penyusunan anggaran suatu perusahaan sebagai berikut:
   “1.   Departemen Anggaran, yang biasanya melaporkan kepada pengawas     perusahaan, menyusun arus informasi dari sistem pengkontrolan anggaran.
 2.  Panitia Anggaran, terdiri dari anggota senior manajemen, seperti    bagian esekutif, kepala bagian operasi dan bagian kepala keuangan”.
(2003:9)

            Menurut uraian diatas bahwa proses penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan menggunakan komputer, khususnya internet, fungsi ini dapat dilakukan dengan lebih sedikit kopian dan kesalahan perhitungan, dan lebih cepat. Panitia anggaran melakukan peranan penting dalam perusahaan yang besar, panitia anggaran mungkin hanya sampai pejabat pelaksanaan senior yang menilai anggaran untuk unit bisnis.

2.1.8        Karakteristik Anggaran
Anggaran harus disusun secara benar dan sistematis penyusunan anggaran yang telah mengikuti prosedur yang benar tidak menjamin anggaran itu pasti berhasil. Anggaran juga memiliki karakteristik-karakteristik tertentu menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Biaya”, secara umumnya adalah sebagai berikut.
    “1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain    keuangan.
2.  Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.
3.      Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti  bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
4.      Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang  lebih tinggi dari penyusun anggaran.
5.      Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.
6.      Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan”.
(2001:490)
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Biaya” selain karteristik secara umum diatas terdapat juga karakteristik anggaran yang baik yaitu:
“1. Anggaran disusun berdasarkan program.
  2.Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggung jawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan.
  3.Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian”.
(2001:490)
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik anggaran tidak lebih dari sekedar perkiraan, yang setiap manajer tidak memiliki komitmen untuk mencapai sasaran anggaran, tetapi dalam situasi penyusunan anggaran manajer menengah dan bawah sebagai penyusun anggaran tidak akan memiliki persepsi yang jelas mengenai sasaran anggaran dan menerima alokasi sumber daya yang menurut persepsi mereka tidak memadai untuk mencapai sasaran anggaran.

2.1.9        Pelaksanaan Anggaran
Keberhasilan pencapaian anggaran perlu mendapatkan dukungan dari tiap personalia yang ada didalam perusahaan, tanpa memandang fungsi pangkat personalia yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebaiknya sebelum anggaran dilaksanakan perlu diadakan pertemuan secara berjenjang tentang anggaran tersebut. Untuk memperoleh komitmen masing-masing personalia untuk pelaksanaan anggaran tersebut sebaik mungkin.
Sudah tentu sebelum anggaran yang akan dilaksanakan tersebut perlu terlebih dahulu disiapkan saran-saran kerja yang perlu untuk kelancaran pelaksanaan anggaran tersebut, seperti telah tersedianya job description yang jelas system neward and funishment yang dapat memberikan motivasi kerja secara sehat, system  otorisasi dan pendelegasian wewenang sistem dan prosedur kerja yang jelas dalam pelaksanaan anggaran tersebut. Setiap unit kerja dalam rangka mencapai sasaran usaha yang telah ditetapkan untuk masing-masing jenis transaksi yang mempunyai tanggung jawabnya, perlu juga membina kerja sama yang baik dengan unit-unit kerja yang lain. Koordinasi sebaiknya dilakukan oleh tingkat middle atau top management yang ada pada perusahaan bersangkutan. Fungsi koordinasi sangat penting untuk memotivasi masing-masing unit kerja agar dapat bekerjasama dengan erat untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan anggaran secara efektif dan efisien. Disamping itu apabila ada masalah-masalah interdepartemental akan dapat cepat diselesaikan.

2.1.10    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, yaitu bila perkiraan-perkiraan yang terdapat didalamnya cukup akurat. Dalam penyusunan anggaran harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu anggaran.


Faktor-faktor tersebut menurut M Munandar dalam bukunya “Budgeting”, dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
“ 1. Faktor internal, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat didalam proses perusahaan itu sendiri.
2. Faktor eksternal, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan”.
(2001:11-12)
Penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan suatu anggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut.
1.      Faktor-faktor internal, antara lain berupa:
§  Penjualan tahun-tahun lalu.
§  Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan barang yang dijual, syarat pembayaran barang yang dijual pemilihan saluran distribusi.
§  Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
§  Tenaga kerja yang memiliki perusahaan baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahlian (kualitatif).
§  Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
§  Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
§  Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan. Baik dibidang pemasaran, dibidang produksi, dibidang pembelanjaan, di dibang administrasi, maupun dibidang personalia.
Faktor-faktor internal yang sering disebut sebagai faktor yang controllable (dapat dikendalikan) yaitu faktor-faktor yang dalm batas-batas tertentu masih bisa disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan untuk periode anggaran yang akan datang.

2.      Faktor eksternal, antara lain berupa:
§  Keadaan persaingan.
§  Tingkat pertumbuhan penduduk.
§  Tingkat penghasilan masyarakat.
§  Tingkat pendidikan masyarakat.
§  Tingkat penyebaran penduduk.
§  Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-kabiasaan masyarakat.
§  Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, sosial, budaya maupun keamanan.
§  Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
Terhadap faktor-faktor eksternal ini, perusahaan tidak mampu untuk mengaturnya sesuai dengan yang diinginkan dalam periode anggaran yang akan datang. Oleh karena itu, faktor-faktor eksternal ini sering disebut sebagai faktor yang uncontrolable ( tidak dapat dikendalikan), yaitu faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat disesuaikan dengan keinginan perusahaan. Akibatnya perusahaanlah yang menyesuaikan dirinya. Menyesuaikan kebijakan-kebijakannya dengan faktor-faktor eksternal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar