Sabtu, 17 Maret 2012

PENGENDALIAN


2.5       Pengendalian
Pada hakekatnya, manajemen adalah koordinasi usaha-usaha manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu tanggungjawab utama pengendalian kas adalah membuat perencanaan melakukan pengendalian dan menjaga sumber daya perusahaan. Pada umumnya efektivitas manajemen merupakan faktor utama berhasilnya suatu kegiatan usaha.
Pembuatan anggaran kas merupakan satu cara efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus uang, memperkirakan kebutuhan uang dan secara efektif menggunakan uang berlebihan. Kedua fungsi tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat sehingga dapat dikatakan sebagai satu kesatuan yang utuh. Suatu perencanaan yang baik tanpa disertai pengendalian yang baik akan memberikan hasil yang kurang memuaskan, demikian pula sebaliknya.

2.5.1        Pengertian Pengendalian
Menurut Welsch, Hilton, Gordon dalam bukunya “Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba”. Yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw, menyatakan bahwa :
“Pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan pada dasarnya, pengendalian mengukur kinerja dengan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang direncanakan dan mengukur penyimpangan yang terjadi. Apabila terjadi penyimpangan harus dilihat apa penyebab dan tindakan perbaikan yang perlu diambil”.                                     
(2000:13)
            Sedangkan menurut R.A Supriyono dalam bukunya “Akuntansi Manajemen II” menyatakan bahwa :
            “Pengendalian merupakan proses yang digunakan untuk menjamin agar para pelaksanaan bekerja dengan efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan bagian organisasi yang telah ditentukan terlebih dahulu”.
(2001:6)
Dengan adanya pengendalian untuk kas yang memadai, maka semua aktivitas yang menyangkut pengelolaan kas, baik itu penerimaan kas maupun pengeluaran kas dapat ditelusuri sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi atau penyimpangan-penyimpangan dari anggaran kas yang telah diproyeksikan akan mudah diketahui secepat mungkin dilakukan perbaikan-perbaikan.
Ada tiga macam sifat pengendalian diantaranya :
1.      Pengendalian yang bersifat mengarah, dimana manajemen memberikan tanda-tanda yang menunjukanapa yang akan terjadi jika pelaksanaan tidak berubah.
2.   yes atau no control. Dimana manajemen memberi aturan-aturan yang menunjukan kondisi yang harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan diteruskan ketahap berikutnya.
1.      pengendalian sesudah pelaksanaan setelah suatu kegiatan diselesaikan yang menunjukan perbedaan-perbedaan antara realisasi dan rencana.
Dengan demikian maka pengendalian dapat diartikan secara umum sebagai upaya yang dilakukan manajemen supaya pelaksanaan tidak menyimpang dari rencana, selain itu manajemen dapat melaksanakan sumber daya yang diperoleh secara efektif dan efesien juga memberi semangat kepada para anggota untuk melaksanakan kegiatan agar mencapai tujuan yang ditentukan.


2.6.1        Proses Pengendalian
Proses pengendalian kas didahului dengan penetapan tujuan oleh manajemen puncak dan penetapan strategi untuk pencapaian. Tujuan merupakan hasil yang di inginkan untuk dicapai sedangkan strategi adalah cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan merupakan pernyataan umum mengenai apa yang ingin dicapai oleh organisasi sebagai contoh, keinginan perusahaan untuk memaksimalkan laba, meminimalkan biaya, memperluas pangsa pasar, dan sebagainya. Penetapan tujuan dan strategi untuk pencapaiannya dilaksanakan dalam proses penyusunan program.
Proses pengendalian Menurut Welsch, Hilton, Gordon yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw dalam bukunya “Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian Laba”, adalah sebagai berikut:
 “ 1.  Membandingkan kinerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.      Menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil aktual. Hasil yang direncanakan dan selisih antara keduanya.
3.      Menganalisis penyimpangan antara hasil aktual dengan hasil yang direncanakan dan mencari sebab-sebab dari penyimpangan tersebut.
4.      Mencari dan mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses disuatu bidang tertentu.
5.      Memilih tindakan koreksi dari kumpulan alternatif yang ada dan menerapkan tindakan tersebut.
6.      Tindakan lanjut atas pengendalian untuk menilai efektifitas dari tindakan koreksi yang diterapkan dan dilanjutkan dengan umpan maju untuk membuat perencanaan periode berikutnya”.
(2000:14)
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa proses pengendalian didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa perusahaan dapat mencapai sasaran, tujuan, kebijakan dan standar yang ditetapkan secara efesien.

2.5.2        Jenis-jenis Pengendalian
Sebagai alat bantu manajemen pengendalian perusahaan mempunyai beberapa jenis pengendalian. Menurut Welsch, Hilton, Gordon yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw dalam bukunya “Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian Laba”, jenis-jenis pengendalian dibagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut:
“ 1. Pengendalian awal (feedforward control)
2. Pengendalian berjalan (councurrent control)
1. Pengendalian umpan balik (feedback control)”.
(2000:14)
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa jenis-jenis pengendalian sebagai berikut.
1.      Pengendalian awal (feedforward control)
Digunakan sebelum kegiatan atau tindakan dilaksanakan untuk menjamin bahwa sumber daya manusia dan bahan baku telah disiapkan dan perusahaan telah siap untuk melaksanakan kegiatannya.
2.      Pengendalian berjalan (concurrent control)
Biasanya dalam bentuk laporan kinerja berkala, pemantauan (dengan menggunakan observasi personal dan laporan-laporan) terhadap aktivitas berjalan untuk menjamin tujuan dapat dicapai dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan dengan benar selama operasi perusahaan.
3.      Pengendalian umpan balik (feedback control)
Tindakan pasca operasi, memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas dimasa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar